1. #Migrasi ke Ubuntu
Rencana migrasi ke Ubuntu telah lama saya rencanakan akhirnya akan terealisasi juga, sebelumnya saya sudah pernah melakukan dual boot dengan Ubuntu dan Windows, namun kali ini saya akan melakukan single boot saja yaitu dengan menggunakan Ubuntu saja, dengan alasan menggunakan OS (Operating System) yang open source dan lebih suka otak-atik saja.
Dalam menggunakan Windows sebelumnya terbilang sangatlah nyaman, karena semua software cenderung bisa diinstall dalam perangkat namun sering harus melakukan crack dan apalagi rentang terhada virus, karena alasan ini pikirku ingin menggunakan OS yang Open Source dengan alasan mandiri yang berarti tidak melakukan crack software (lebih damai sejahtera). Selain itu impian ingin punya laptop yang OS nya bisa diotak-atik, akan jadi kenyataan juga.
Sebelum saya melakukan #migrasi ke Ubuntu, saya harus memindahkan file-file C ke D atau E, karena rencana saya akan menghapus directory C (yang ada OS Windows) untuk diinstali OS. Selain itu ada software yang secara sengaja juga saya copy tentu saja software yang berlesensi dan pemberian yang cukup berharga (alias sebagai kenang-kenangan), rencanna software tersebut akan saya jalankan dengan Wine software di Ubuntu.
Setelah sudah, saya melakukan download file ISO Ubuntu LTS terbaru yaitu versi 16 LTS (catatan: untuk sekarang versi terbaru 18.04 LTS), yang terbilang cukup besar yaitu berkisar 1,6 Gb. Saya melakukan download di wifi corner Telkom, yang terbilang cepat ketimbang pakai paket data.
link download Ubuntu ISO
link download Ubuntu ISO
1.1. #Kenapa pilih versi LTS?
Karena LTS atua Long Term Support adalah versi yang mendapat dukungan dari developer linux dalam jangka waktu yang panjang, yaitu 3 tahun untuk versi dekstop dan 5 tahun untuk versi server. Jika menggunakan yang versi non LTS hanya mendapat dukungan selama 18 bulan atau 1 setengah tahun.
1.2. #Bootlab USB flasdisk
Sambil menunggu download selesai, saya mepersiapkan flasdisk usb (kingstone 8Gb) dan mendownload Rufus software, karena saya akan melakukan penginstalan dengan bootable menggunakan usb yang tahap-tahap pembuattan bootnya bisa dilihat di sini,
link download rufus
link Membuat bootabel Usb
link download rufus
link Membuat bootabel Usb
Setelah file ISO selesai terdownload lakukan pembuatan boot di usb ya pada intinya Rufus akan mendeteksi flasdisk kemudian browse file iso kemudian start (ingat: pembuatan ini akan memformat data di flasdisk pastikan data penting telah di backup) dan tunggu sampai proses selesai. Setelah selesai lakukan restart komputer.
1.3. #Install OS ubuntu
Sebelum sistem melakukan booting. Pencet tobol function untuk memilih booting, karena laptop yang saya gunakan dell, fungsi yang digunakan tombol F12 kemudian pilih boot mengunakan usb flasdisk. Sebelum melakukan pengistallan sebaiknya melihat link berikut.
link Install Ubuntu dekstop
link Pembagian Partisi
link Install Ubuntu dekstop
link Pembagian Partisi
Saya akan melakukan pembagian partisi agar file-file di D dan E tetap aman, maka dari itu saya memilih Try Ubuntu. Kemudian saya jalankan program Gparter. Kemudian saya lakukan pembagian partisi. Dengan mengetahui partisi C yang mana yaitu dengan mengingat berapa ukuran partisi C sebelumnya. Kemudian saya hapus partisi C kemudian saya buat partisi baru dengan memory partisi C yang terhapus.
Saya membuat partisi untuk install Ubuntu sebesar 50Gb partisi, untuk directory C seperti windows saya beri sekitar 18Gb dan untuk swaplinux saya beri 4Gb. Setelah selesai melakukan pengaturan partisi, tinggal saya melanjutkan install dengan klik 2x icon install Ubuntu.
Klik Continue
pada tahap installation type, pilih something else, lakukan pengaturan partisi lagi seperti menggunakan Gparter bedanya untuk partisi Ubuntu masukan tipe mount “/” . dan untuk directory C masukan tipe mount “/home”, dan swap linux pilih mode swap. Setelah itu ikuti proses install sewajarnya.
#migrasi Done…
#migrasi Done…
Comments
Post a Comment